Kalau kamu penggemar strategi berskala besar, peperangan epik antar ras fantasi, dan permainan politik penuh intrik, maka Total War: WARHAMMER III bisa jadi game yang selama ini kamu cari. Ini bukan sekadar game perang biasa—ini adalah puncak dari kolaborasi ambisius antara Creative Assembly dan dunia Warhammer Fantasy dari Games Workshop.
Setelah dua game sebelumnya sukses besar, Total War: WARHAMMER III hadir sebagai penutup trilogi yang tidak main-main. Dengan konten raksasa, peningkatan fitur, dan cakupan cerita yang sangat luas, game ini sukses menyatukan elemen real-time strategy (RTS), turn-based campaign, dan lore Warhammer ke dalam satu paket luar biasa.
Sebagai editor Kingkong 4d, akan membedah kenapa Total War: WARHAMMER III adalah salah satu game strategi terbesar dan paling kompleks yang pernah dirilis—dan mengapa ini adalah momen terbaik untuk terjun ke medan perang dunia Warhammer.
Akhir dari Trilogi yang Epik
Trilogi Total War: WARHAMMER dimulai pada 2016, ketika Creative Assembly berani membelokkan arah seri Total War dari sejarah ke dunia fantasi. Hasilnya mengejutkan: bukan hanya sukses secara penjualan, tetapi juga membuka pintu bagi penggemar baru yang sebelumnya asing dengan seri ini.
Total War: WARHAMMER III menjadi penutup dari trilogi tersebut, dan bisa dibilang sebagai “paket lengkap” yang membawa semua hal hebat dari dua game sebelumnya dan menaikkannya ke level baru. Bukan cuma dari sisi grafis atau konten, tapi juga dari skala perang, variasi fraksi, serta sistem campaign yang lebih imersif dan dinamis.
Game ini dirilis dengan membawa campaign baru bernama Realms of Chaos, di mana para dewa Chaos menebar kekacauan dan setiap faksi memiliki alasan masing-masing untuk memasuki dimensi neraka dan menghadapi ujian para dewa.
Ras dan Faksi yang Lebih Kaya dan Variatif
Salah satu kekuatan utama dari WARHAMMER III adalah roster fraksi yang luar biasa beragam dan unik. Setiap faksi bukan cuma berbeda tampilan, tapi juga mekanik gameplay, ekonomi, hingga pendekatan dalam diplomasi dan perang.
Berikut adalah beberapa faksi utama yang hadir di game ini:
- Kislev: Bangsa manusia tangguh dari utara, terinspirasi budaya Slavia dan Rusia. Mereka mengandalkan kombinasi infanteri tangguh, pemanah es, dan beruang raksasa dalam pertempuran.
- Grand Cathay: Faksi baru yang sangat dinantikan, mewakili budaya Tiongkok dalam dunia Warhammer. Memiliki mekanik “Harmony” unik, serta kekuatan magis dan teknologi yang seimbang.
- Daemons of Chaos: Bisa dimainkan sebagai faksi gabungan atau secara terpisah berdasarkan empat dewa Chaos: Khorne (dewa perang), Nurgle (penyakit), Tzeentch (ilusi), dan Slaanesh (nafsu). Setiap dewa punya pasukan dan gaya main berbeda total.
- Ogre Kingdoms: Bangsa raksasa pemakan segalanya yang mengandalkan kekuatan brute force, monster besar, dan mekanik konsumsi makanan sebagai sumber ekonomi.
Dan ini baru permulaan. Jika kamu punya game WARHAMMER I dan II, kamu akan mendapatkan akses ke Immortal Empires, campaign raksasa yang menyatukan seluruh peta dari tiga game menjadi satu dunia masif—dengan lebih dari 25 faksi yang bisa dimainkan.
Campaign Mode yang Lebih Dinamis
Campaign di Total War: WARHAMMER III bukan sekadar pergerakan pasukan dan pembangunan kota. Setiap faksi memiliki mekanik unik yang membuat pengalaman bermain terasa berbeda tiap kali.
Contohnya:
- Kislev harus menjaga keseimbangan politik antara tiga kekuatan internal: Tsarina, Ice Court, dan Orthodoxy.
- Cathay harus menjaga harmoni Yin dan Yang untuk mempertahankan kekuatan pasukannya dan meningkatkan efisiensi.
- Khorne tidak bisa melakukan diplomasi—ia harus terus berperang dan menyebar darah untuk memperkuat diri.
- Tzeentch bisa memanipulasi diplomasi musuh, mengganti arah konflik, dan mengubah aliansi.
- Daemons of Chaos (protagonis campaign) bisa mencampur pasukan dari empat dewa Chaos dan mengubah tubuh mereka lewat sistem modifikasi yang sangat fleksibel.
Realms of Chaos juga membawa konsep baru: tiap beberapa turn, portal akan muncul dan menghubungkan dunia nyata ke domain Chaos. Kamu bisa memilih masuk dan menghadapi ujian dewa tertentu untuk mendapatkan kekuatan, atau menjaga wilayahmu dari serangan iblis yang keluar dari portal. Ini memberikan tekanan waktu dan pilihan strategis yang membuat campaign lebih tegang.
Sistem Pertempuran dan Peningkatan AI
Dalam sisi RTS-nya, Total War: WARHAMMER III tetap mempertahankan pertarungan real-time berskala besar yang menjadi ciri khas seri Total War. Tapi kali ini, ada banyak peningkatan:
- AI musuh kini lebih agresif, bisa melakukan flank, menyergap, dan memanfaatkan terrain dengan lebih cerdas.
- Siege battle alias pertempuran pengepungan kini jauh lebih kompleks. Tidak hanya menghancurkan gerbang, tapi juga bertempur dari gang sempit, menguasai titik-titik strategis, dan menahan gempuran musuh dari berbagai arah.
- Domination Mode dalam custom battle dan multiplayer menghadirkan sistem capture point yang bikin tempo perang lebih cepat dan taktis.
- Survival battle diperkenalkan dalam campaign awal—kamu harus bertahan dari gelombang demi gelombang musuh Chaos sambil membangun benteng kecil di tengah medan.
Semua ini membuat pertempuran dalam WARHAMMER III terasa lebih hidup, lebih bervariasi, dan sangat menuntut taktik yang matang.
Visual dan Presentasi Semesta Warhammer
Dari sisi visual, Total War: WARHAMMER III adalah game strategi yang sangat memanjakan mata. Desain fraksi, efek sihir, animasi unit, hingga pemandangan dunia Chaos yang surreal, semua digarap dengan detail tinggi.
Setiap faksi punya arsitektur unik, voice acting yang khas, dan musik latar yang membangun atmosfer kuat. Misalnya, saat kamu bermain sebagai Khorne, soundtrack-nya agresif dan penuh teriakan perang. Sementara Cathay menghadirkan nada tenang dan megah khas negeri timur.
Tak hanya itu, narasi dalam campaign juga ditampilkan lewat cutscene dan dialog karakter yang semakin memperkuat cerita. Meskipun bukan RPG penuh, campaign ini memiliki rasa sinematik yang cukup dalam dan memikat.
Multiplayer dan Komunitas Modding
Salah satu aspek yang bikin WARHAMMER III awet adalah dukungan untuk multiplayer campaign. Kamu bisa bermain bersama teman—baik secara kooperatif maupun kompetitif—dalam campaign besar yang bisa berlangsung ratusan jam.
Bahkan kamu bisa memilih fraksi yang berseberangan dan saling menyerang. Atau justru buat aliansi dan hancurkan dunia bersama-sama.
Sementara di sisi modding, komunitas Steam Workshop untuk Total War: WARHAMMER III sangat aktif. Ada mod yang menambahkan unit baru, UI enhancement, bahkan overhaul campaign secara total. Ini membuat umur game jauh lebih panjang, dan memberikan ruang ekspresi bagi pemain kreatif.
Perkembangan dan Update Terbaru di 2025
Creative Assembly terus merilis DLC dan update berkala. Beberapa DLC besar yang sempat rilis antara lain:
- Forge of the Chaos Dwarfs: Menambahkan fraksi Chaos Dwarfs lengkap dengan mekanik ekonomi berbasis perbudakan dan senjata mesin berat.
- Shadows of Change dan Thrones of Decay: Memperluas campaign dan menambah lords serta unit baru untuk faksi-faksi seperti Tzeentch, Nurgle, dan Empire.
Dengan roadmap yang terus berjalan, Total War: WARHAMMER III tetap jadi game strategi yang hidup, berkembang, dan selalu punya hal baru untuk dijelajahi.
Kesimpulan: Game Strategi Fantasi Terbaik di Generasi Ini
Total War: WARHAMMER III bukan hanya penutup dari trilogi luar biasa, tapi juga penegasan bahwa strategi tidak harus terpaku pada sejarah nyata. Game ini membawa peperangan fantasi ke skala yang belum pernah kita lihat sebelumnya, dengan kedalaman taktik, variasi faksi, dan kekayaan lore yang luar biasa.
Buat kamu yang suka berpikir panjang, merancang strategi militer, atau sekadar menyukai dunia fantasi yang kelam dan epik, game ini adalah surga. Dan dengan dukungan komunitas dan update konsisten, ia akan terus relevan di tahun-tahun ke depan.
Jadi, bersiaplah memimpin pasukanmu, menaklukkan iblis, atau justru menjadi iblis itu sendiri. Dunia Warhammer sedang berperang, dan kamu adalah panglimanya.